Tentang Bumagit

Working At Home Mom Jadi Karir Idaman

Tidak ada komentar

 ‘You can be a good mom and a working mom. You are allowed to be both.’


Ibu rumah tangga vs Ibu Pekerja sekarang sudah tidak ada beda. Perempuan bisa jadi ibu yang baik dan juga ibu bekerja. Singkatnya kita bisa menjadi ibu bekerja yang baik. 

Bekerja di mana saja boleh. Bekerja di rumah, di kantor, di laut, di pegunungan, di berbagai belahan dunia manapun sah-sah saja. Asal pekerjaan kita baik dan untuk kebaikan. 

Dan tentu saja, baik itu lelaki maupun perempuan, keduanya adalah manusia yang punya kewajiban, tanggung jawab, sekaligus kebutuhan untuk merasa menjadi insan yang bermakna. 

Jika kamu masih dalam lingkaran yang berputar-putar di perselisihan mana yang lebih baik, "Ibu Rumah Tangga atau Ibu Bekerja"?. 

Sebaiknya kamu menghindar dari lingkaran pertemanan itu. Keluar saja. Pergi menjauh dan masuklah ke dalam lingkaran perempuan yang punya ambisi tinggi untuk bisa mandiri di atas kakinya sendiri. 

Kenapa?

Karena hari gini sudah tidak ada alasan lagi untuk membedakan dua profesi itu. Sekarang ini sudah jamak sekali ibu rumah tangga yang juga bekerja di rumah atau ibu pekerja yang juga bekerja di rumah. 

Pandemi membuat hal itu menjadi lebih cepat muncul ke permukaan. Adaptasi besar-besaran untuk menghindari dan mengurangi penyebaran virus COVID-19 yang berbahaya ini, bisa memberikan dampak positif juga untuk kemajuan kinerja perempuan. 

Jika dulu, walau ada ibu bekerja di rumah pun masih harus menerima ke-julid-an tetangga yang mengira kita pengangguran. Sekarang ini orang berlomba-lomba menyebut dirinya sebagai IBU RUMAH TANGGA atau menambahkan WORKING AT HOME MOM di dalam bio profil media sosialnya. 

IBU BEKERJA DI RUMAH sudah menjadi jargon keren, hebat dan membanggakan. 

Para selebritis atau selebgram pun menggaungkan hal ini. Walau mereka tentu tak perlu dijadikan acuan. 

Akan tetapi sudah tampak bahwa IBU RUMAH TANGGA NAIK KELAS. Dan ibu yang bekerja di rumah pun bisa lebih leluasa mengoptimalkan potensinya. 


Bagaimana cara terbaik agar menjadi Working At Home Mom ini bisa jadi karir terbaik dan bahkan menjadi KARIR IDAMAN perempuan Indonesia?

1. Berambisilah untuk mengasah potensi diri. 

Pelajari sebanyak mungkin topik tentang mengenal kepribadian diri, ikuti tes karakter misalnya di www.16personalities.com dan www.archetypes.com. Pelajari betul dirimu sendiri. Apa saja minat dan bakatmu, bisa kamu ikuti tes singkat di www.temubakat.com

Hasilnya ini dokumentasikan dan simpan. Kalau perlu dicetak dulu di kertas. Dan pelajari betul apa kekuatan dan kelemahan dirimu. Lalu juga temukan bakat terkuatmu yang bisa diasah menjadi kinerja yang produktif dan menghasilkan. 

Kemudian carilah informasi bagaimana untuk mengasah bakat dan kepribadianmu itu. Komunitas mana yang cocok. Kursus singkat apa yang perlu diikuti. Sekarang tersebar banyak sekali ilmu yang bisa diakses secara gratis. Hanya butuh komitmen dan waktu saja. 

Tutup mata tutup telinga dari komentar orang yang biasa menjatuhkan mental di awal. Anggap saja itu semua adalah bahan bakar untuk membuktikan kamu bisa mengasah potensimu sendiri sampai setajam mungkin dan menjadi ahli. 


2. Mulailah melek teknologi

Hari gini sudah tidak jaman menangis karena flash disk rusak. Atau tidak bisa mengirimkan file CV karena laptop ada di rumah. Semua itu bisa dilakukan secara online. Data bisa di simpan di awan atau cloud computing. Pelajari segala hal terkait menyimpan data secara online. Bekerja secara online. Dan juga bagaimana menyimpan dokumentasi rekam jejak atau portfolio secara online. 

Kalau perlu, pelajari juga tentang CODING, DIGITAL MARKETING, CONTENT CREATING dan lain sebagainya yang bisa dioptimalkan menggunakan teknologi internet dan modal laptop/komputer di rumah. 

Sungguh, ilmu seputar ini tersebar sangat mudah dan gratis untuk diakses. Baik untuk Google, Facebook, juga membuatnya. 

> Facebook membuat FACEBOOK BLUEPRINT

> Google membuat LEARN DIGITAL WITH GOOGLE

Pelajari kedua hal ini saja, bisa mendongkrak skill digital kamu dengan luar biasa. 


3. Ikutilah komunitas perempuan yang produktif

Belajar dan bekerja sendirian mungkin mudah atau malah kesulitan bagi pemula. Daripada trial-error sendirian lebih baik kamu bergabung dengan komunitas.

Pilih komunitas yang sesuai dengan minat, bakat, kondisi ekonomi dan juga kondisi mental kamu.

Pilihlah, tak perlu mengambil bagian dari semua komunitas. Nanti bisa kebanjiran informasi sana sini dan bertemu orang macam-macam yang belum tentu bersikap positif. Akhirnya kamu malah kewalahan dan menjadi insecure melihat keberhasilan orang ini dan itu yang tampak tak terjangkau. 

Berikut beberapa komunitas yang bisa kamu ikuti, dan pelajarilah ritme kerja mereka apakah cocok atau tidak. Jika sudah cocok, maka bergabunglah dan terlibat aktif di dalamnya. 


Komunitas Perempuan di Indonesia yang produktif dan aktif

  1. Bumagit Hub - instagram.com/bumagithub
  2. Blogger Perempuan - https://www.instagram.com/bloggerperempuan/
  3. Emak2 Blogger - https://www.instagram.com/emak2blogger/
  4. WOSCA - https://www.instagram.com/woscaonline/
  5. Indonesian Baby Wearers - https://www.instagram.com/indonesian.babywearers/
  6. Komunitas Coding Mum Indonesia - https://www.instagram.com/kcmi_id/

^bisa kamu tambahkan di kolom komentar untuk tambahan ya. 


Apa saja profesi dari Working At Home Mom ini?

Tunggu artikel Bumagit Hub berikutnya. 

Silahkan SHARE artikel ini ke teman kamu yang membutuhkan. 


BUMAGIT HUB
Dan Dari Rumah Kita Bisa Menjangkau Dunia

-------

Artikel ini ditulis oleh: 

- Heni Prasetyorini, S.Si., M.Pd - 

Bisa dihubungi di instagram.com/heniprasetyorini



Credit photo: pexels.com








Tentang Bumagit

Tidak ada komentar




Founder Bumagit ada 3 orang, Bu Heni Prasetyorini, Jelita C Jihan, dan saya Tika Yulia. Kami bertiga adalah alumni program Coding Mum Bekraf batch 1 Surabaya tahun 2017. 


Namun, konsep dan format Bumagit baru terbentuk tahun 2019. Setelah beberapa formulasi diskusi dan utak atik, Konsep Bumagit, Ibu Rumah Tangga Digital muncul tahun 2019, saat Tika Yulia terpilih menjadi peserta Creative Hub Academy yang diadakan di Subtitute oleh Hivos dan British Council. Konsep ini muncul, karena ingin melanjutkan semangat yang dibawa oleh Coding Mum, yakni  ingin ibu Rumah tangga melek digital, untuk lebih fleksibel dan independen dgn topik lebih luas di bidang digital.

Bumagit berjalan secara dinamis sejak saat itu, semua program dan kegiatannya berjalan sesuai kebutuhan anggotanya. Mulai dari pusat informasi mengenai program pelatihan maupun lapangan pekerjaan berkenaan dengan coding dan atribut digital lainnya. Selain itu Bumagit menjadi wadah diskusi dan motivasi bagi perempuan yang terjun di dunia digital, baik yang berprofesi sebagai professional, atau ibu rumah tangga yang sekadar mencari informasi dan pengalaman untuk pendidikan putra-putrinya.

Konsep yang dinamis ini menjadikan tim inti Bumagit, menyesuaikan dan bergerak mencari core utama dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan membedakan dengan komunitas atau asosiasi lainnya yang ada di Surabaya. Sampai akhirnya disepakati bumagit sebagai fasilitas untuk perempuan untuk belajar dan bertumbuh bersama dalam lingkup digital. Bisa dibilang Bumagit adalah hub yang menghubungkan individu dengan individu, individu dengan info komunitas, maupun komunitas dengan komunitas yang berkecimpung di dunia digital.

Kurang lebih tercatat 308 anggota  dalam Bumagit Hub,  dengan kurang lebih 20 orang yang aktif berbagi tips, tutorial maupun informasi tentang dunia digital seperti pelatihan coding, beasiswa menkominfo, dsb.  Visi kami sederhana, kami ingin perempuan Indonesia melek digital dan memanfaatkannya sesuai kebutuhannya. Baik untuk berkarya mandiri atau untuk meneruskan warisan pada generasi berikutnya.

Misi Ibu Rumah Tangga Digital, Bumagit, tempat bertukar pikiran, informasi serta hal hal lainnya yang berkaitan dengan dunia digital dengan 100 % memberdayakan perempuan, oleh perempuan, untuk perempuan dan bagi perempuan . 

Tidak ada yang banyak berubah terkait dengan operasional Bumagit, karena hampir semua kegiatan dilakukan melalui Telegram, adapun kegiatan offline yakni rapat evaluasi dan perumusan kegiatan rutin masih belum bisa dilakukan dan berpindah sepenuhnya dalam telegram.

Rancangan Buku Bumagit Starterpack

Tidak ada komentar

 Perlunya buku sebagai pegangan untuk member bumagit agar bisa MULAI DARI MANA. 



Tika di Program Inkubasi Startup Creative Hub Surabaya

Tidak ada komentar

 Tika, ketika terpilih menjadi peserta inkubasi StartUp di Creative HUB Surabaya, membawakan konsep BUMAGIT, 2019